Situs Peninggalan Jepang Benteng Metio Cot Ba’u Di Sabang
Benteng Metio Cot Ba’u Sabang adalah salah satu peninggalan zaman penjajahan Jepang yang ada di Sabang dan hingga sekarang struktur bangunannya masih cukup kokoh dan utuh sehingga bisa jadi tempat wisata yang cukup menarik bagi wisatawan yang datang ke Sabang. Benteng Metio atau disebut juga dengan nama Benteng Meteo ini dulu lokasinya dijadikan markas untuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kota Sabang dan merupakan salah satu dari sekian banyak benteng yang ada di sini dengan kondisi yang masih cukup bagus. Sabang ternyata tidak hanya punya pantai dengan pemandangan laut yang indah dan pasir pantai yang lembut tapi juga punya julukan sebagai kota seribu benteng karena banyaknya benteng pertahanan serta bunker yang dibangun oleh zaman kedudukan Jepang dulu.
Lokasi yang strategis
Benteng Metio terletak di Kelurahan Cot Ba’u, Kecamatan Suka Jaya, Sabang, yang letaknya agak berada di atas bukit sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan pantai dari ketinggian. Letaknya yang di atas membuat benteng ini memiliki posisi yang cukup strategis untuk melihat kedatangan musuh dari arah laut maupun udara dan memiliki posisi yang cukup aman untuk melancarkan serangan maupun melakukan pengintaian karena memiliki sudut pandang yang bagus dari atas. Banyak dari benteng dan bunker pertahanan yang dibangun oleh tentara Jepang di Pulau Weh berada di garis-garis pantai. Selain karena lokasinya yang strategis dilihat dari segi militer, kini lokasi tersebut bisa jadi tempat wisata dengan pemandangan yang cukup indah.
Sebagai benteng pertahanan terluar
Jepang mendarat di Sabang pertama kali pada tanggal 11 dan 12 Maret di tahun 1942, tahun pertama Indonesia diduduki oleh Jepang setelah menyingkirkan Belanda. Sabang dijadikan garis pertahanan wilayah nusantara yang paling barat terluar untuk menghadapi ancaman serangan dari sekutu dari arah Barat yang kala itu perang Asia Pasifik sedang mencapai puncaknya. Pada masa saat benteng masih aktif, di sekitar benteng terdapat banyak meriam-meriam yang saat ini sudah dipindahkan oleh pemerintah daerah di tempat yang lebih aman, serta kapal-kapal perang yang siap tempur menjaga wilayah Sabang agar tidak jatuh ke tangan musuh.
Selama kurun waktu 3 tahun masa penjajahan Jepang dari tahun 1942 hingga 1945, Pulau Weh merupakan basis Angkatan Laut bagian barat milik Jepang yang cukup besar. Hal ini karena pada masa penjajahan Belanda sebelumnya, wilayah Sabang dijadikan tempat sebagai titik utama penyimpanan minyak yang digunakan untuk bahan bakar kapal-kapal milik Belanda. Benteng dan bunker yang ada di sini digunakan sebagai garis pertahanan dan titik-titik pengintaian bagi tentara Jepang untuk melawan blok Barat atau Sekutu dalam masa Perang Dunia II.
0 Response to "Situs Peninggalan Jepang Benteng Metio Cot Ba’u Di Sabang "
Post a Comment